Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Update Corona: WHO Melihat Fenomena Mengkhawatirkan di Eropa

Jumat, 19 Juni 2020 – 17:42 WIB
Update Corona: WHO Melihat Fenomena Mengkhawatirkan di Eropa - JPNN.COM
Ilustrasi virus corona baru COVID-19. Foto: pixabay

jpnn.com, KOPENHAGEN - Kantor Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa mengkhawatirkan peningkatan infeksi virus corona di Eropa Timur. Fenomena ini berpotensi memicu gelombang kedua wabah di negara-negara Eropa yang telah mengalami penurunan jumlah kasus.

"Dalam sebulan terakhir, jumlah negara Eropa yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam insidensi kumulatif meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari enam menjadi 21 negara," kata Dr. Hans Kluge, Direktur Regional WHO untuk Eropa, dalam pertemuan virtual rutin yang diadakan di Kopenhagen, Kamis (18/6).

Banyak yang menganggap wabah corona di kawasan Eropa telah stabil. Namun, WHO tetap mengingatkan akan bahaya rasa keamanan palsu.

"COVID-19 masih dalam fase yang sangat aktif di banyak negara. Sangat penting bagi kita untuk terus memulihkan diri dan bangkit kembali usai karantina wilayah (lockdown)," kata pejabat WHO itu.

Kluge menekankan perlunya untuk tetap tekun dan mencabut pembatasan dengan hati-hati. Dia menyoroti pembukaan kembali sekolah-sekolah di beberapa negara yang mengakibatkan kobaran kasus lokal.

"Berharap yang terbaik tetapi bersiap untuk yang terburuk. Kita masih belum keluar dari bahaya. Lockdown dan jaga jarak sosial telah memberi kita waktu," tuturnya.

Kluge menjelaskan, penting bagi pemerintah untuk berinvestasi penuh dalam sistem pelacakan, tes, dan penelusuran yang agresif demi menghindari langkah karantina yang mahal.

Dia pun memprediksi dalam beberapa pekan dan bulan ke depan andai infeksi virus tersebut kembali meningkat.

WHO menilai fenomena ini berpotensi memicu gelombang kedua wabah virus corona di negara-negara dengan kasus yang telah mengalami penurunan

Sumber Xinhua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close