Usaha di Pantai Wisata Citepus Sepi Setelah Heboh Kasus Pembunuhan
Para pengelola atau pemilik tempat usaha meminta agar garis polisi di lokasi kejadian untuk segera di lepas, karena pengunjung takut untuk mampir atau datang. Namun demikian, mereka meminta kepada Polres Sukabumi agar para pelaku dihukum berat karena selain menghilangkan nyawa orang juga menghilangkan pendapatan warga akibat sepi tamu.
Di tempat yang sama, salah seorang pengunjung Supriadi mengaku kurang nyaman saat datang ke Pantai Wisata Citepus ini, apalagi setelah mengetahui bahwa salah satu warung merupakan lokasi pembunuhan dan masih terpasang garis polisi.
Maka dari itu, dirinya enggan berlama-lama, setelah membeli makanan dan kopi langsung pindah ke tempat lain. Meskipun ia kurang percaya terhadap hal-hal yang mistis, tetapi suasana di lokasi yang remang-remang membuat nyalinya menciut.
Sebelumnya, Kapolres Sukabumi AKBP Samian mengatakan kasus ini berawal dari temuan mayat di wilayah Kecamatan Cisolok yang kemudian dikembangkan dan terungkap mayat pria berjenis kelamin laki-laki itu tewas akibat tindak kejahatan atau dibunuh.
Setelah melalui serangkaian pengembangan dan penyelidikan terungkap terduga pelaku yang menghabisi nyawa Diki Jaya adalah rekannya sendiri yakni N (19) yang merupakan anak pemilik warung. Tersangka mengaku menghabisi nyawa korban dengan cara menusuk di bagian leher dan punggung.
Untuk menghilangkan jejak dan barang bukti serta membuang jasad korban dirinya dibantu ibunya berinisial E (49) dan dua rekannya GM (20) warga Kampung Ciseureuhtalang, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi dan J (18) warga Pantai Wisata Citepus.
Tersangka mengaku pembunuhan berlatarbelakang salah faham ini dilakukannya saat pesta minuman keras di warung miliknya yang berada di Pantai Wisata Citepus pada Sabtu (21/9) malam. (antara/jpnn)