Usia 40 Tahun, Donor 39 Liter Darah
Minggu, 08 Januari 2012 – 11:35 WIB
Sebelum kedua orangtuanya meninggal dunia tiga tahun lalu, dia sempat diberi amanah untuk tetap mendonorkan darah hingga tak mampu lagi. Saat orangtuanya di Surabaya dan membutuhkan darah, Leo tak pernah memberikan darahnya kepada sang ayah sampai akhirnya meninggal dunia.
“Ya, saya sih selalu bilang sama orangtua, kalau membutuhkan darah nanti saya akan kirim. Tapi ayah saya bilang tidak usah, karena masih ada pendonor darah di Surabaya,” kata peraih pendonor darah teladan dari Wali Kota Samarinda pada 2009 lalu itu.
Dia mendonorkan darah setiap 2,5 bulan, sementara umumnya tiap 3 bulan. Secara fisik katanya, dia mampu, sehingga dia merasa tetap sehat meski lebih awal mendonorkan darah. Baginya, mendonorkan darah sudah seperti gaya hidupnya. Sekali saja tidak mendonorkan darah, serasa ada yang kurang pada tubuhnya.