Utang Besar
Oleh Dahlan IskanBank pun senang saja terus memberinya kredit. OK Lim sangat terpercaya. Sudah puluhan tahu di bidang bisnis yang sama. Sejak amat kecil. Ketika awalnya hanya jualan bahan bakar di perahu kecil. Untuk para nelayan di laut.
Itu tahun 1963. Sampai menjadi raksasa seperti sekarang. Dengan memiliki lebih 100 kapal tanker raksasa.
Sampailah dua bulan lalu. Ketika perusahaan itu tidak bisa membayar cicilan utangnya.
Awal April, bank-bank itu pun mulai melayangkan surat tagihan. Tidak juga dibayar. Melayangkan lagi peringatan. Tidak juga mempan.
Lebih 10 bank besar yang melayangkan surat-surat serupa. Betapa bertubi-tubinya surat ancaman.
Akhirnya OK Lim mengaku: tidak punya cukup uang lagi. Alasannya: Covid-19. Penjualan minyak menurun drastis. Harga minyak juga turun.
Awalnya OK Lim masih optimistis: Covid-19 hanya menyerang Tiongkok. Yang sebentar waktu akan berlalu.
Itulah sebabnya OK Lim masih berani menyembunyikan kerugian. Dengan harapan situasi segera berubah.