Utang Luar Negeri Menggunung, Arief Poyuono Beri Saran kepada Jokowi
Namun, dia mempertanyakan apakah infrastruktur yang sudah dibangun dan beroperasi seperti bandara, LRT, kereta cepat, jalan tol, mampu untuk mencicil utang yang digunakan.
"Kenyataannya banyak jalan tol yang menyebabkan BUMN karya keuangannya berdarah-darah dan BUMN karya sedang menjual ruas ruas tol yang tidak ekonomis alias imbal balik dari investasi yang lama," tutur Arief Poyuono.
Begitu dengan proyek LRT Rawamangun yang sepi pengguna setelah dibangun hanya untuk kepentingan sesaat, yakni sebagai penunjang Asian Games 2018. Dia menyebut proyeknya tidak mangkrak, tetapi penghasilan yang mangkrak.
Contoh lainnya, yaitu Kereta Bandara Cengkareng - Jakarta yang dipertanyakan efektivitasnya dalam mengembalikan pinjaman utang. "Ada lagi, seperti airport di Cirebon (bandara Kertajati, red) yang akhirnya hanya disewakan untuk prewedding setelah selesai," ujar Arief.
Mantan waketum Partai Gerindra itu tidak mempersoalkan langkah pemerintah berutang, tetapi jika penggunaan duit pinjaman salah ditempatkan pada program-program pembangunan, itu justru akan memberatkan perekonomian nasional di masa depan.
"Seperti saat ini, pajak makin tinggi, nilai kurs rupiah terus melemah, suku bunga perbankan tinggi dan tidak kompetitif," ucapnya.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar Presiden Jokowi mengevaluasi penggunaan anggaran yang diperoleh dari ULN Indonesia.
"Sebaiknya Jokowi melakukan audit untuk penggunaan-penggunaan utang," tandas Arief Poyuono. (fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: