Vaksin COVID-19 Bisa Mengubah Genetik Manusia? Ini Penjelasan Pakar
ABC telah berbicara pada puluhan warga dari komunitas Asia di jalanan kota Sydney minggu lalu.
Mayoritas dari mereka yang memiliki bahasa Inggris sebagai bahasa kedua merasa kesulitan mengakses informasi kesehatan publik dalam bahasa mereka sendiri.
Beberapa orang mengkonfirmasi jika mereka telah menemukan informasi yang salah soal vaksin di media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan WeChat.
Yang Bingqing mendirikan kelompok cek fakta di WeChat di masa awal pandemi April lalu, ketika berita bohong dan disinformasi terkait COVID-19 sedang hangat-hangatnya menyebar di komunitas China di Australia.
Pusat cek fakta tersebut kini telah mempekerjakan lebih dari 600 warga China-Australia yang menawarkan bantuan di dua kelompok WeChat dan meluruskan misinformasi ketika dibutuhkan.
Namun, Yang mengatakan mereka masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan komunitas dan meminta agar pemerintah pusat Australia menyediakan pusat cek fakta untuk menyebarkan informasi akurat dalam bahasa berbeda bagi komunitas multikultural.
"Saya pikir Pemerintah Australia perlu menyediakan lebih banyak informasi [dalam bahasa masing-masing] yang akurat dan membuatnya mudah diakses," katanya.
Sebuah penelitian yang diadakan oleh Edith Cowan University juga menemukan informasi yang disediakan oleh Pemerintah Australia sejauh ini masih "terlalu sulit untuk dimengerti oleh warga Australia".