Virus Corona Bukan Vonis Mati, Tingkat Kematian Lebih Rendah dari Wabah Lain
Dalam sesi pengarahan rutin pada Selasa (3/3), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memperkirakan tingkat kematian (fatality rate) dunia dari jenis baru virus corona mencapai 3,4 persen, sementara angka mortalitas flu pada umumnya mencapai satu persen.
Nah, jika dibandingkan dengan wabah lain seperti MERS-CoV (Middle East respiratory syndrome coronavirus), tingkat kematiannya jauh lebih tinggi sampai 34,4 persen, sementara tingkat mortalitas sindrom pernapasan akut berat (SARS) mencapai sebelas persen.
Data worldometers menunjukkan 55.812 pasien dinyatakan sembuh atau 94 persen dari total penderita COVID-19. Sejauh ini, korban tewas mencapai 3.406 jiwa atau sekitar enam persen dari total kasus. Artinya, penderita COVID-19 memiliki peluang besar untuk sembuh apabila cepat mendapat perawatan medis.
Untuk kasus di Tiongkok, jumlah pasien yang dinyatakan pulih mencapai 53.929 jiwa. Selain Tiongkok, pasien yang sembuh juga ditemukan di Iran dan Korea Selatan dengan jumlah masing-masing sebanyak 739 jiwa dan 135 jiwa.
Italia yang melaporkan 3.858 kasus penularan virus juga mengumumkan 414 pasien di antaranya telah dinyatakan pulih, kemudian disusul Singapura dengan 81 pasien telah kembali sehat dari total 117 penderita.
Bahkan, sejumlah negara turut melaporkan tingkat kesembuhan 100 persen, di antaranya di Vietnam dengan total 16 pasien, Kamboja satu pasien, Latvia satu pasien, Nepal satu pasien, dan Sri Lanka satu pasien.
Meskipun tingkat kematian COVID-19 masih tergolong rendah dibandingkan dengan wabah lain, WHO mengingatkan negara-negara dunia untuk tetap waspada dan bertindak cepat merawat mereka yang dinyatakan positif tertular.
Pasalnya, hanya dengan langkah cepat, terukur dan arah yang jelas, penyakit serta virus tersebut bisa ditangani tanpa mengorbankan banyak korban jiwa.