Waduh, Tiga Bulan Guru Honorer Madrasah Kerja Tanpa Gaji
jpnn.com - CIBINONG - Banyaknya keluhan keterlambatan pembayaran bantuan operasional sekolah (BOS) dan tunjangan sertifikasi menjadi perhatian serius Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Kabupaten Bogor. Karenanya, perwakilan para guru mendatangi kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor, Sabtu (25/4).
Ketua PGM Kabupaten Bogor, Agus Ridhalah mengaku sengaja datang untuk memertanyakan penyebab pembayaran dana BOS dan tunjangan sertifikasi menjadi telat. Menurutnya, keterlambatan itu dikeluhkan para guru terutama tenaga honorer yang sudah selama tiga bulan terakhir belum menerima honor. “Sudah hampir tiga bulan ini mereka tak menerima gaji,” ujarnya.
Agus menambahkan, masalah itu menjadi persoalan kehidupan para guru. Sebab, mereka harus membiayai kebutuhan sehari-hari, bayaran sekolah anak, dan yang lainnya.
“Hingga ada yang harus pinjam untuk menutupi kebutuhan sehari-hari para guru ini. Untuk itu, kami mendesak agar Kemenag segera bertindak cepat,” katanya.
Ia menegaskan, dalam waktu dekat PGM akan mendatangi Komisi X DPR RI untuk menyampaikan aspirasi. Bahkan, pihaknya sudah memberikan surat kepada Kemenag guna mempercepat pencairan.
Agus khawatir jika masalah dibiarkan maka para guru akan melakukan aksi unjuk rasa. “Masalah ini selalu terulang tiap tahun,” ungkap dia.
Sedangkan Kepala Kemenag Kabupaten Bogor, Suhendra mengaku mendapat banyak keluhan dari para guru yang memertanyakan soal dana BOS. “Ya, saya akui banyak keluhan para guru baik lewat SMS maupun di media massa,” kata Suhendra.
Menurutnya, keterlambatan itu bukan menjadi kewenangannya karena dana BOS berasal dari Kemenag pusat. Hingga saat ini, tambah Suhendra, Kemenag terus mengupayakan agar tunjangan sertifikasi guru swasta bisa segera dicairkan.