Wahai Konsumen Beras, Ini Prediksi Harga Beras ke Depan
jpnn.com - JAKARTA-Peringatan untuk masyarakat Indonesia yang makanan utamanya beras. Tak ada tanda-tanda harga beras akan turun, terutama setelah memasuki musim kemarau.
Tak hanya antisipasi harga naik, masyarakat harus berpikir untuk melakukan substitusi pangan,mencari sumber karbohidrat lainnya.
Kalau biasanya sehari makan nasi tiga kali, sebaiknya diganti dengan sumber karbohidrat lainnya. Pasalnya, harga beras diprediksi akan terus mengalami kenaikan.
"Harga beras dalam beberapa bulan ke depan enggak bakalan turun. Akan naik terus karena banyak petani yang tidak bisa bercocok tanam," kata Bang Oja, 44, pengusaha beras asal Betawi kepada JPNN, Selasa (25/8).
Mantan karyawan multinasional ini mengaku sudah mencari informasi ke seluruh sentra penggilingan padi di Cianjur, Jawa Barat. Hasilnya, harga tidak bisa ditekan lagi karena pasokan terus berkurang.
"Apanya yang mau digiling kalau gabahnya tidak ada. Para petani sekarang memilih bekerja di sawah orang lain ketimbang tanam sendiri. Selain mendapatkan bibitnya sulit, harga pupuknya juga tinggi," paparnya.
Dia memprediksi harga beras di tingkat penggilingan padi akan naik lagi dalam beberapa hari ke depan. "Ini masih Rp 10 ribu per kilo, dalam waktu dekat pasti naik lagi karena saya sudah diinformasikan oleh orang penggilingan," ucapnya.
Hal tersebut dibenarkan Karyo, seorang petani yang kini bekerja di penggilingan padi. Karyo yang memiliki sawah tak sampai satu hektare itu terpaksa tidak menanam padi karena kekeringan.