Wali Kota Syahrul yang Meninggal Akibat Corona Dikenal Pekerja Keras dan Religius
Tetapi itu tidak berlangsung lama. Saat SMEP dihapuskan dan dilebur menjadi SMP, Syahrul kembali bangkit, melanjutkan sekolah di SMP negeri Tarempa dan lulus tahun 1980. Tamat dari SMP Tarempa ia mencoba mengadu nasib di Tanjungpinang dan melanjutkan pendidikan di SPG (Sekolah Pendidikan Guru) Tanjungpinang.
Di sini ia benar-benar mandiri. Sembari menuntut ilmu, Syahrul menyempatkan diri mengajar mengaji dari rumah ke rumah.
Pada tahun 1980 Syahrul mulai membentuk remaja masjid di Tanjungpinang dan masih berkembang hingga sekarang. Ia juga aktivis KNPI, AMPI, Karang Taruna.
Pada tahun 1983 Syahrul lulus dari SPG dan langsung diangkat menjadi guru. Ia mengajar di SD 71 Kecamatan Bintan Selatan. Pada tahun 2008 ia menyelesaikan SI, lulus dari Universitas Terbuka sebagai Sarjana Pendidikan.
Di tengah kesibukannya sebagai pendidik, ia masih menyempatkan diri untuk bergabung dengan MUI, NU, LPTQ hingga menjadi ketua PGRI, akhirnya mengantarkan ia menjabat sebagai Wakil Wali kota Tanjungpinang periode 2013-2018, mendampingi Lis Darmansyah.
Lalu pada 21 September 2018 Syahrul resmi menjabat sebagai Wali Kota Tanjungpinang. Ia dilantik bersama wakilnya Rahma.
Sosok Religius
Sosok religius layak disematkan kepada Ayah Syahrul. Dia tercatat sebagai Ketua Dewan Masjid Kota Tanjungpinang. Sebuah amanah yang membawanya menerima penghargaan sebagai tokoh peduli remaja masjid dari Dewan Pengurus Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (DPW BKPRMI) Kepulauan Riau, 28 Juli 2019 silam.
Syahrul juga gemar menyampaikan dakwah dari masjid ke masjid, yang kemudian jadi salah satu penuntun langkahnya merengkuh gelar orang nomor satu di ibu kota Provinsi Kepri tersebut.
Seorang jurnalis yang sehari-hari meliput kegiatan Syahrul di Tanjungpinang, Ihsan mengaku terkesan dengan sikap dan perilaku wali kota dalam mengamalkan ajaran agamanya.
"Beliau sangat agamis, taat shalat lima waktu, rajin berpuasa sunah Senin dan Kamis," kata Ihsan, seorang jurnalis media online di Tanjungpinang.
Feri, wartawan harian media cetak di 'kota gurindam' itu pun tidak segan-segan memuji Syahrul semasa hidupnya yang menurut dia almarhum dikenal luas sebagai tokoh yang ramah dan santun kepada siapapun.
Syahrul diakuinya, kerap memberikan nasehat dan petuah kepada kalangan jurnalis dalam mengarungi bahtera kehidupan.
"Dia selalu menanyakan kabar dan dengan senang hati mendengarkan keluhan kami selama di lapangan," tutur Feri.
Kepergian Syahrul, sontak membuat semua jajaran Pemkot dan masyarakat Tanjungpinang terkejut.
Selain keluarga, adalah Wakil Wali Kota Tanjungpinang Rahma yang mengaku begitu syok setelah menerima kabar kepulangan Syahrul ke Rahmatullah.
Dia sembari meneteskan air mata, Selasa sore, menyebut kalau Ayah Syahrul tidak hanya seorang partner kerja melainkan orang tua, kakak, dan contoh teladan baginya.