Walikota Tarakan Kunjungi Komplek Prostitusi
Senin, 07 November 2011 – 10:14 WIB
Tak ada jalan lain, secara pribadi, walikota menginginkan kompleks prostitusi yang disinyalir memiliki 90-an kamar ‘bercinta’ ini, harus dihentikan operasinya dan dibongkar seluruh sarana pendukung bisnis lendirnya. “Keputusannya, harus dibongkar, wajib menurut saya. Dan kita usahakan secepatnya (dibongkar),” ungkap walikota.
Keinginan pribadi walikota tersebut, tentu saja menjadi pertimbangan khusus bagi aparatur terkait untuk menindaklanjuti kegiatan ‘haram’ kompleks prostitusi Karang Agas. Walikota juga membuka diri terhadap kemungkinan merelokasi untuk merehabilitasi para PSK Karang Agas seperti yang dilakukan pemerintah Kota Tarakan terhadap rekan sejawatnya di RT 14 Kelurahan Karang Balik (Gunung Bakso) yang kini ‘dipelosokkan’ ke wilayah Sungai Bengawan. “Saya akan bicarakan langkah yang akan diambil nanti bersama tim, karena ini tidak bisa dari satu orang saja tapi harus keputusan tim,” jelas pria yang sudah menapaki usia 64 tahun ini.
Lalu, bagaimana bila ternyata komplesk prostitusi yang dipantau oleh tim Rehabilitasi Wanita Semoga Sadar ini memiliki bekingan kuat dari aparat negara lainnya, TNI misalnya? “Karang Agas tidak di-backup siapapun. Itu sepenuhnya aset pemerintah Kota Tarakan. Kan, tadi Danlanal (Komandan Pangkalan Angkatan Laut) Tarakan juga ada disana,” tandas walikota.