Wardah yang ITB dan ITB
Oleh Dahlan IskanKebetulan juga Hidayatullah punya devisi ekonomi. Berbisnis di banyak bidang. Termasuk ritel.
Tim ekonomi Hidayatullahlah yang minta merk Putri diubah. Menjadi Wardah. Artinya: mawar. Disertai tulisan Arab yang berbunyi Wardah. Di logonya.
Mulailah Wardah dipasarkan di pesantren-pesantren.
Tidak laku.
“Santri kan tidak pakai kosmetik,” ujar Bu Nurhayati mengenang. “Waktu itu”.
Lalu terjadilah reformasi. Tahun 1998. Rupiah anjlok.
Kosmetik impor mahal sekali. Banyak sekali PHK. Korbannya orang-orang yang sudah biasa bekerja. Pada pereode PHK itulah mereka kerja apa saja. Banyak yang terjun ke multi level marketing.
Bu Nurhayati memanfaatkan peluang itu. Wardah dimultikan. Mulailah Wardah mendapat celah. Produksi pun meningkat.