Wardah yang ITB dan ITB
Oleh Dahlan IskanSelasa, 20 November 2018 – 05:05 WIB
Rumahnya tidak cukup lagi. Dia beli tanah 1,5 ha. Murah. Di pinggiran Tangerang. Dengan dana sendiri.
Akan dibangunnya pabrik di situ. Pelan-pelan. Dengan dana sendiri.
Kebakaran.
Rumahnya terbakar.
Pabrik belum jadi.
Produksi terhenti.
Pasar yang mulai terbentuk terancam: tidak ada lagi suplai.
Politik berbalik arah. Setelah reformasi itu.