Warga Gaza: Pemimpin Palestina Gemar Mengecewakan Rakyat
Minggu, 15 Oktober 2017 – 05:48 WIB
Namun, dua kubu itu masih berselisih paham soal pemilu legislatif dan pemilu presiden. ”Kami juga harus mereformasi Palestine Liberation Organization (PLO) dan membicarakannya dengan serius,” kata seorang petinggi Fatah.
”Masih banyak hal penting yang belum dibahas. Penundaan hanya akan memicu perselisihan,” tulis Mustafa Ibraham, pengamat politik Palestina, dalam salah satu unggahan Facebook.
Keprihatinan yang sama dipaparkan Ghassan Khatib, salah seorang mantan menteri Palestina. Rencananya, Hamas dan Fatah kembali duduk satu meja pada 21 November. (AP/Reuters/aljazeera/hep/c6/any)