Warga Sebatik Ancam Jadi Warga Malaysia
Jumat, 24 September 2010 – 12:03 WIB
Secara geografis, masyarakat di Sebatik memang lebih condong bergantung hidup dari kegiatan ekonomi dari Malaysia, lantaran dekatnya dengan negara tersebut dibanding ke ibukota kabupaten. “Aktivitas ekonomi masyarakat Sebatik sangat kental dengan Malaysia. Agar hal-hal yang tidak kita inginkan berterusan seperti ini, saya kira Kaltara-lah jawabannya,” ujar Yusran yang juga menjabat ketua HMI Tarakan.
Masyarakat mendesak agar pemerintah pusat dapat segera merealiasikan pembentukan provinsi Kaltara. “Kita inginkan bisa terwujud akhir tahun ini. Kalaupun sulit, paling lama awal 2011. Kita ingin pembangunan di Sebatik secepatnya terealisasi. Apalagi presiden sudah berjanji menyejahterakan warga perbatasan,” harap Yusran.
Menurutnya, pemerintah diharapkan jangan lagi menunda kebutuhan masyarakat perbatasan untuk mendirikan provinsi baru sebagai salah satu jalan menuju kesejahteraan. “Kami baru saja dari Sebatik, masyarakat disana sudah capek dijanjikan pusat. Jangan sampai karena tidak ada aksi, masyarakat dikira diam menyikapi keluhan kesejahteraan ini. Di Sebatik sangat riil bergantung dari ekonomi Malaysia, tinggal KTP saja diganti,” terangnya.