Warsito Sanyoto, Pengacara Langka Spesialis Kejahatan Asuransi
Tangani Rekayasa Kapal Tenggelam hingga Pemalsuan KematianUntuk menelusuri unsur kesengajaan dalam penenggelaman kapal, Warsito mengamati sekitar wilayah tenggelamnya kapal terlebih dahulu. Dalam penyelidikan itu dia didukung sejumlah peralatan canggih. Misalnya, kacamata kamera pengintai dan alat dengar jarak jauh. Bahkan, dia harus membayar orang untuk menyelidiki di lapangan.
“Yang menenggelamkan kapal itu ternyata orang-orang yang pekerjaannya memang seperti itu,” paparnya.
Ada juga kasus pembakaran pabrik yang direkayasa. Caleg DPR dari Partai Gerindra itu mengisahkan, ada sebuah pabrik tripleks yang terbakar. Menurut pihak perusahaan, bahan baku tripleks terbakar habis. Namun, pihak asuransi tidak langsung percaya. Mereka lalu menyewa Warsito.
Langkah pertama, Warsito memeriksa pembukuan perusahaan tersebut untuk mengetahui apakah mereka membeli bahan baku sejumlah yang dilaporkan. Selanjutnya, dia mengecek berat abu dari bahan baku yang terbakar. Menurut dia, ada perhitungan tertentu antara berat abu yang ditimbang dan jumlah bahan baku yang terbakar.
“Kalau berat abunya 100 kilogram, sementara perusahaan mengklaim bahan baku tripleks yang terbakar mencapai 8.000 ton, itu sudah kelihatan bohongnya. Benar, setelah kami telusuri, ternyata yang dibakar bahan baku bekas dan tidak terpakai,” katanya.
Bagi Warsito, menangani kasus kejahatan asuransi cukup mengasyikkan. Sudah tidak terhitung banyaknya kasus kejahatan asuransi yang dia tangani. Padahal, untuk mengungkap sebuah kasus dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Paling cepat sebulan, tapi ada juga yang sampai enam bulan. Kalau lama, itu karena kasusnya ruwet dan melibatkan mafia,” ujarnya.
Di samping waktunya yang lama, pekerjaan Warsito mengancam jiwa. Dia dan keluarga mengaku sudah kenyang menerima ancaman dari pihak yang tengah diselidiki. Bentuknya melalui telepon, surat kaleng, sampai bingkisan berisi tikus mati yang dikirimkan ke kediaman Warsito. Karena itu, semua anaknya memiliki pengawal pribadi.