Wartawan Apresiasi Kinerja Biro Humas MPR
Sosialisasi, menurut Bu Titik, juga disampaikan lewat seni budaya. Dengan cara seperti itu MPR ikut mengangkat seni budaya yang bisa jadi jarang diminati lagi oleh masyarakat yang ada. Lewat sosialisasi dengan menggunakan budaya, pesan kerukunan dan persatuan disampaikan lewat lakon-lakon yang ada.
Dalam acara bertema 'Tabulasi Strategi Layanan Publikasi Pada Pimpinan dan Alat Kelengkapan MPR Periode 2019-2024', Siti Fauziah mengatakan saat ini pimpinan MPR dipimpin oleh 10 orang.
"Mereka merepresentasikan partai politik yang lolos parlement threshold dan Kelompok DPD,” ungkapnya. Dengan jumlah pimpinan MPR sebanyak itu, Siti Fauziah menyebut perlu strategi khusus untuk bagaimana mempublikasikan aktivitas pimpinan MPR.
Untuk itu dalam acara yang digelar di kota wisata, Setjen MPR meminta saran, masukan, bahkan kritik dari wartawan. "Kami meminta masukan dari para awak media", ujarnya.
Apa yang disampaikan oleh Siti Fauziah dibenarkan oleh Plt. Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antarlembaga, dan Layanan Informasi, Budi Muliawan. Menurut Budi Muliawan, dalam mempublikasikan kegiatan Pimpinan dan Alat Kelengkapan MPR perlu publikasi yang bisa mengikuti perkembangan jaman.
"Untuk itu kita meminta masukan dan strategi dari para awak media yang hadir di sini," ujar alumni FH Universitas Brawijaya itu.
Sosialisasi disebut sangat penting diberikan kepada kaum milineal. Ini ditekankan sebab ada gejala di kalangan mereka yang sangat cepat menerima pengaruh dari luar yang belum tentu cocok dengan budaya kita.
"Kaum Milineal sangat adaptif dengan perkembangan teknologi dan pemanfaatan sosial media,” ungkapnya. Dikatakan, berdasarkan data survei yang dirilis pada September 2019, masyarakat yang terpapar sosialisasi Empat Pilar MPR baru 82,6 juta dari seluruh penduduk Indonesia.