Wasekjen MUI: Pendidikan Indonesia Tamat Jika Dipimpin Menteri Tanpa Pengalaman
Menurut Najamuddin Ramli, jika ada figur menteri yang tidak menguasai pendidikan dan tidak berpengalaman mengelola pendidikan, maka akan tamat pendidikan kita. Padahal Kemedikbud adalah kementerian besar yang menjadi andalan utama bangsa ini dalam membangun sumber daya manusia.
“Kalau dikendalikan oleh nahkoda yang biasa-biasa saja, yang tidak punya pengalaman dalam pendidikan, tidak mengerti filosofi pendidikan, tidak mengerti empirik posisi yuridis pendidikan, dan tidak mengerti apa tujuan pendidikan, yakni membangun manusia yang bertakwa dan berakhlak mulia, terampil dan adaptif dengan tuntutan zaman maka tamatlah riwayat pendidikan kita,” katanya panjang lebar.
Ia juga menilai pendidikan Indonesia, terutama ketika menghadapi pandemi Covid-19, semakin turun kualitasnya karena tidak ada tatap muka. Banyak guru yang tidak meguasai alat-alat digital. Mungkin karena tidak punya alat kelengkapannya lantaran pendapatannya pun pas-pasan. Bahkan banyak yang habis bulan harus berutang. Tidak mencukupi kalau harus membeli ponsel baru, laptop, atau membiayai pengadaan jaringan internet.
Najamuddin mengatakan, “Kemendikbud adalah harapan bangsa dalam mebangun sumber daya manusia yang cerdas. Kalau bangsa ini tidak cerdas maka bangsa ini akan melempem dan tidak pernah bangkit dan juara di antara negara-negara lain, terutama berhadapan dengan negara-negara tetangga.”
Prestasi pendidikan Indonesia di antara negara Asia Tenggara memang tidka menggembirakan. Ranking Indonesia saat ini mungkin berada di peringkat terakhir dari 10 negara. Indonesia memang masih di atas Timor Leste, negeri yang pernah dianeksasi oleh Indonesia. Akan tetapi, Indonesia sudah di bawah Vietnam, mungkin juga Laos, Kamboja, Filipina, negeri-negeri yang awalnya mengikuti Indonesia.
“Presiden Jokowi harus melihat, kalau prestasi menterinya tidak becus maka secepatnya harus diganti dengan orang yang memiliki pengalaman dan punya kualifikasi menjadi pemimpin di Kemendikbud. Mudah-mudahan sisa tiga tahun pemerintahan Presiden Jokowi mampu melakukan recovery pendidikan yang pekerjaan rumahnya segudang,” pungkasnya. (dil/jpnn)