Waspada! Ini Modus Baru Penipuan Menyasar Ortu Siswa
Ketua Yayasan Fajrul Islam Ustad Asep Ilyas menambahkan, setelah semua data terkirim pada tanggal 1 Maret 2017, pada 3 Maret 2017, tepatnya sektiar pukul 15.30, ada beberapa orang tua siswa yang meneleponnya.
Mereka mengaku sudah menerima telepon dari orang yang mengaku dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan soal pemberian beasiswa sebesar Rp 4.700.000. Uang itu akan langsung dimasukkan kepada rekening orang tua.
Kata Ustad Asep Ilyas, pelaku memang langsung menelepon orang tua korban.
Mereka menggunakan nomor telepon dari data siswa yang sudah dikirimkan melalui email.
Kemudian pelaku meminta orang tua siswa merigstrasi dan mendatangi ATM sesuai dengan bank yang dimiliki.
“Menurut keterangan Ibu Tuti yang merupakan orang tua dari Sulis Sundari menerangkan melalui telepon, bahwa dirinya diarahkan pada saat akan ke ATM untuk meregistrasi dan setelah selesai disuruh menunggu beberapa menit kemudian diminta mengecek kembali ATM-nya. Setelah dicek ternyata uang senilai Rp 10 juta hilang tak bersisa, kemungkinan modus ini seperti dihipnotis,” ungkapnya.
Tuti, ibu dari Sulis Sundari pada saat itu posisinya sedang berada di Bandung.
Setelah Tuti, yang sehari-hari wiraswasta, ada tiga orang tua murid yang menelepon dan melaporkan hal yang sama kepadanya.