Waspada! Marak Beasiswa Abal-abal
jpnn.com - JAKARTA – Belakangan mencuat kasus kasus beasiswa di luar negeri abal-abal. Hal ini sangat merugikan calon mahasiswa dari Indonesia.
Pasalnya selain merugikan waktu, akibat tergiur sejumlah tawaran kuliah gratis tersebut tidak sedikit para korban mengeluarkan sejumlah uang. Bahkan, tidak sedikit para korban yang terkatung-katung di luar negeri.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi (Ristek) dan Pendidikan Tinggi (Dikti), Intan Ahmad meminta, agar calon mahasiswa agar lebih berhati-hati dalam mencari kuliah gratis di luar negeri.
”Kalau ada tawaran beasiswa dari luar negeri, harus di cek dan ricek dulu. Jangan langsung ambil saja,” ujar Intan Ahmad seperti diberitakan INDOPOS (Jawa Pos Group).
Selain itu, menurutnya, calon penerima beasiswa dapat pula mengadukan ke Kementerian Ristek dan Dikti. Agar dapat kepastian kebenaran beasiswa yang banyak dilansir melalui website tersebut.
Menurutnya juga, calon penerima dapat melakukan pengecekan informasi di kantor kedutaan negara terkait.
”Sejauh ini belum ada pengaduan kasus beasiswa abal-abal di sini. Tetapi ada pengaduan kasus seminar abal-abal di luar negeri. Ketika korban sudah bayar, pas di luar negeri seminar itu tidak ada,” katanya.
Intan Ahmad menyebutkan, Kementerian Ristek dan Dikti tahun 2016 menyediakan beasiswa Bidikmisi untuk 75 ribu orang. Untuk beasiswa tersebut, sedikitnya pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 3 trilliun.