Waspadai Penularan Hepatitis Akut, KADIN Indonesia Gelar Sosialisasi ke Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mencatat 35.757 bayi lahir dengan hepatitis B di Indonesia pada 2022. Penularan kasus didominasi oleh penularan langsung dari ibu ke anak.
Melihat hal itu, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Kesehatan melalui Ketua Komite Tetap Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hilda Kusumadewi dan tim dokter menggelar sosialisasi hepatitis untuk masyarakat.
Ketua Komite Tetap Pencegahan dan Pengendalian Penyakit KADIN Indonesia Hilda Kusumadewi mengatakan beberapa hal yang harus diwaspadai sebagai gejala awal hepatitis adalah diare, mual, muntah, sakit perut, dapat disertai demam ringan.
Hilda berpesan jika muncul gejala awal segera bawa pasien ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
"Jangan menunggu muncul gejala lanjutan seperti mata dan kulit kuning, apabila muncul penurunan kesadaran segera ke fasilitas kesehatan yang memiliki ICU," ujar Hilda, di Jakarta, Jumat (26/5).
Hilda menjelaskan secara umum, penularan hepatitis B, C, dan D terjadi secara vertikal langsung dari ibu ke anak, dari cairan tubuh seperti air ludah, sperma.
"Kemudian, aktivitas seksual tidak aman, menggunakan tindik atau tato, maupun penggunaan jarum suntik tidak steril pada pengguna narkoba," ucap Hilda.
Dokter Michael Spica Rampangilei mengatakan penularan hepatitis B dari secara vertikal ibu ke anak menyumbang sebesar 90-95 persen dari seluruh sumber penularan lainnya.