Waspadai Proxy War, Mensos Ari Minta Mahasiswa Perkuat Jati Diri Bangsa
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Juliari P. Batubara mengingatkan agar mahasiswa mewaspadai pengaruh negatif dari media sosial hingga perang proxy atau proxy war.
Menurut menteri yang beken disapa dengan panggilan Ari Batubara ini, persaingan antarbangsa masih terus berlangsung. Bentuknya bermacam-macam, termasuk apa yang disebut sebagai proxy war, perang yang dilakukan melalui pihak lain atau perantara, termasuk melalui saluran informasi.
Apalagi di era kemajuan teknologi informasi yang terus berkembang semakin canggih dengan adanya dukungan internet, masyarakat dibanjiri oleh arus informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
“Dari sini (telepon selulernya) tersebar informasi yang sangat terbuka yang belum tentu kebenarannya. Yang dikhawatirkan, kalian sudah mengambil kesimpulan begitu saja tanpa mengecek kebenarannya,” kata Mensos Ari Batubara pada Stadium Generale Universitas Negeri Semarang, Sabtu (03/10).
Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa kompetisi saat ini tidak bisa hanya dipahami dalam konteks lokal atau nasional, melainkan sudah dalam skala global.
“Itulah yang terjadi. Saat ini, kompetisi tidak saja antarmahasiswa, mahasiswa di sini dengan di perguruan tinggi lain, tapi sudah global,” tukas Ari.
Dia menyebutkan, pemerintah bisa saja menyaring secara ketat apalagi memblokir arus informasi melalui jaringan internet sebagaimana dilakukan Tiongkok. Sehingga, tidak ada informasi liar yang masuk.
Namun, hal itu menurutnya bukan pilihan baik. “Tapi ini bukan pilihan yang baik. Sebab, kita akan seperti katak dalam tempurung. Tentu ini tidak kita harapkan,” jelas Ari.