WHO Minta Beberapa Negara Tertentu Tidak Membeli Booster Vaksin COVID-19, Kok Begitu?
Dr Tedros mengatakan kesenjangan besar dalam kepemilikan vaksin antara negara kaya dan miskin "membuat keputusan untuk tidak memberikan perlindungan kepada mereka yang membutuhkan".
Mengapa 'booster' dianggap tak dibutuhkan saat ini?
Ilmuwan Kepala WH), Soumya Swaminathan, mengatakan untuk saat ini belum ada bukti cukup soal perlunya vaksin penguat atau 'booster' bagi mereka yang sudah menerima vaksinasi penuh dua kali.
Vaksin penguat mungkin diperlukan nantinya, tapi untuk saat ini masih belum diperlukan.
"Semua harus didasarkan pada sains dan data, bukannya tergantung pada perusahaan tertentu yang mengatakan vaksin mereka harus digunakan sebagai penguat," kata Dr Swaminathan.
Kepala Program Darurat WHO, Mike Ryan mengatakan negara yang sudah memiliki persediaaan vaksin berlebihan saat ini akan melihat ke belakang nantinya dengan perasaan malu atas tindakan yang mereka lakukan.
"Sekarang ini ada ratusan juta penduduk di dunia yang tidak memiliki perlindungan sama sekali," kata Dr Ryan.
"Kita akan melihat ke belakang dengan rasa marah, kita akan melihat ke belakang dengan rasa malu bila ada negara-negara yang menggunakan dosis sebagai vaksin penguat, di saat negara-negara yang lemah masih menjadi korban tanpa adanya vaksin sama sekali."
Reuters/AP