WOW! Penyiar Radio Pemberontakan Di Surabaya Diburu Belanda, Hadiahnya...(2)
K'Tut Tantri, perempuan Amerika keturunan Inggris Skotlandia dan dua orang lagi. Masing-masing keturunan Arab dan India.
"Penyiar kami orang Indonesia sudah pergi ke pegunungan sehari sebelumnya untuk mempersiapkan tempat yang baru, yang lebih aman untuk siaran," tulis K'Tut Tantri.
Seluruh awak redaksi Radio Pemberontakan sebetulnya diajak hijrah meninggalkan kota, tapi Tantri bersitahan.
Tak lama kemudian, bom-bom Sekutu mulai meletus di sekitar Jl. Mawar, tempat radio itu berkedudukan.
"Penyiar kami orang India sedang ke belakang untuk buang air. Pecahan mortir mengenainya, dan menemui ajalnya seketika," tutur Tantri.
Didatanginya konsul-konsul perwakilan diplomatik Swedia, Denmark, Swiss dan Rusia yang ada di Surabaya.
Tantri meminta mereka agar datang ke Radio Pemberontakan di Jl. Mawar untuk wawancara mengisi siaran malam.
"Protes paling keras di antara semua yang kuinterview adalah dari Rusia," ungkapnya.