WOW! Penyiar Radio Pemberontakan Di Surabaya Diburu Belanda, Hadiahnya...(2)
Karena jalannya terjal, rombongan naik kuda. Sesampai di tujuan, Tantri berkisah, "kami mulai memasang perlengkapan radio."
Sayang seribu kali sayang. Sebagian alatnya rusak.
Mencari pengganti alat yang rusak amatlah sukar. Kalau pun menyambangi Bung Tomo di Malang, sama saja. Situasi di sana juga sedang payah.
Tiba-tiba ada yang nyeletuk, "masih ingatkah saudara-saudara pada alat-alat yang kita sembunyikan di dekat Jl. Mawar? Sayang kita tak bisa masuk Surabaya..."
Surabaya memang telah dikuasai Sekutu. Tapi, itu kota kita! Kita paham tiap jengkalnya.
Nah, berhasilkah para gerilyawan ini mengambil pemancar di Surabaya? Dan bagaimana caranya? Mari ikuti kisah selanjutnya… --bersambung (wow/jpnn)
(Tentang K'Tut Tantri, baca: Bule Cantik Ini Selalu Mendampingi Bung Tomo)