Wow, Sopir Taksi Gagalkan Aksi Tiga Perampok Bersenjata
"Taksi kan lebih gampang, alasan menumpang kita masuk ke dalam mobil. Apalagi tiga lawan satu, korbannya pasti kalah," kata Sendy.
Ketiga remaja ini juga sepakat, hasil penjualan taksi nantinya dibagi rata. Zainal mengaku buat kebutuhan sehari-hari, sementara Sendy buat foya-foya. Tidak ada maksud lain, dua remaja putus sekolah bertubuh kerempeng ini juga mengikuti hasutan Rendy karena sedang mabuk.
"Yah, lagi habis minum aja mabuk, mangkanya kita ngikut aja. Itu juga kita baru pertama kali, takutnya setengah mati. Mangkanya pas korban melawan itu kita kabur," kata mereka serempak.
Saat mabuk, rencana matang itu mereka jalankan. Berbekal pisau dapur yang diambil dari rumah Sendy, ketiganya bergerak dari Jalan Raya Tomang, Grogol Petamburan. Tepat di depan toko Batik Semar itu ketiganya menghentikan taksi yang dikemudikan Edi Suwito.
"Sesuai rencana, saya duduk di depan, Rendy sama Sendy di belakang yang nodong. Kalau memang berhasil, kita minta si sopir pindah ke belakang, saya yang bakal bawa itu taksi," kata Zainal.
Ternyata, rencana perampokan itu tak berjalan mulus. Pisau yang ditodongkan Rendy ke leher Edi Suwito malah terebut. Pengemudi taksi berkelir putih itu balik melawan. Teriakan korban terdengar Kasubsektor Puri Indah, Ipda Sujono dan Aiptu Agus Sudrajat yang tengah berpatroli di kawasan CNI Puri Kembangan itu.
"Pelaku Sendy dan Zainal berhasil kita bekuk di lokasi kejadian. Satu lainnya bernama Rendy masih kita buru. Mereka kami jerat Pasal 53 Yo 365 KUHP atas percobaan pencurian dengan kekerasan," tegas Kanit Reskrim Polsek Metro Kembangan, AKP. R. Manurung.(asp/indopos/jpnn)