Ya Ampun, Calon Dokter Malah Jadi Penadah Ponsel Jambretan
jpnn.com, DENPASAR - Polda Bali pada Sabtu lalu (22/7) membekuk sorang mahasiswa kedokteran salah satu universitas ternama di Denpasar. Pasalnya, calon dokter berinisial RK (26) itu bekerja sama dengan SA (26) untuk menjadi penadah dan memperjualbelikan ponsel curian.
Perbuatan RK dan SA terungkap dari penelusuran polisi atas kasus-kasus penjambretan. Sebab, akhir-akhir di di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali memang marak penjambretan yang membuat masyarakat resah.
Subdit III Jatanras Polda Bali pun mengembangkan kasus-kasus penjambretan itu. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali AKBP Sugeng Sudarso mengatakan, RK terendus menjadi penadah ketika membeli iPhone 6 melalui situs jual beli online.
“Aksi calon dokter ini termonitor ketika ia tertarik membeli HP iPhone 6 warna gold 64 GB yang dijual di medsos melalui OLX. Penjualnya spesialis jambret berinisial BY,” tuturnya.
Ternyata ponsel yang dijual itu mirip dengan milik seorang korban penjambretan di kawasan Legian, Kuta pada 14 Juni lalu. Polisi lantas mencari tahu tenpat tinggal RK yang beralamat di Jalan Anyelir, Gang III, Nomor 9, Banjar Pekandalam Kesiman Petilah.
Polisi lantas menangkap RK, Sabtu (22/7). Dari RK pula polisi mengantongi nama SA yang berprofesi sebagai tukang servis ponsel.
“Kurang lebih 200 HP siap jual, ada yang sudah dikemas dalam dus, ada yang sudah dipreteli, berhasil diamankan. HP yang diamankan rata-rata bermerk iPhone, Samsung dan Blackberry,” tutur Sugeng.
RK dan SA ternyata memang bekerja sama. “Dari sinilah ia mengaku bekerja sama dengan temannya tukang servis HP berinisial SA membuka HP yang terkunci,” tutur mantan Kapolres Karangasem itu.