Ya Ampuuun, Murid SD Belajar di Kelas Tanpa Meja Kursi
Beberapa orangtua siswa kelas dua sering mengeluhkan anak mereka belajar tanpa meja dan kursi itu. Namun, keluhan tersebut hanya sampai ke telinga Poniyah.
Dia pun memberikan pengertian kepada para orangtua agar tidak menyampaikan keluhan tersebut ke Disdikpora PPU. “Karena sepakat dengan orangtua murid sehingga ada anak membawa ambal untuk duduk,” ucapnya.
Poniyah sudah berupaya mencari meja dan kursi yang tidak digunakan di sekolah lain hingga ke Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam. Namun, tidak ada kursi dan meja yang tersisa.
“Pihak Disdikpora sudah pernah datang kemari. Dalam waktu dekat, katanya, akan diupayakan kursi itu ada,” tuturnya.
Kepala Disdikpora PPU Marjani mengatakan, pengadaan meja dan kursi untuk sekolah yang ada di PPU dalam proses lelang menggunakan katalog elektronik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Lantas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim mengalokasikan Rp 2 miliar untuk dua ribu meja dan kursi di PPU. “Ada enam sekolah yang akan dapat, termasuk SD 002 Waru,” ucap Marjani.
Disebutkan, awal Desember 2017, mebel yang diperlukan diharapkan tiba di PPU. Tambahan 2 ribu unit itu akan mengurangi jumlah kekurangan meja dan kursi.
“Sebetulnya, untuk SD dan SMP diperlukan sebanyak 4.500 unit mebel. Jadi, masih kurang 2.500 unit lagi. Kemungkinan bisa bertambah lagi karena meja dan kursi terus digunakan,” tambahnya. (*/kip/san/k11)