Yasonna: Kurir, Pengguna, Bandar di Dalam Lapas, Ya Pasar!
“Kita tidak mengatakan memaafkan, tetapi juga tidak melupakan. Harus maju, luka-luka sejarah harus diperbaiki,” ucap Yasonna begitu Gus Miftah bertanya kabar dan keseriusan pemerintah mengusut kasus HAM berat.
Yasonna menyadari, desakan mundur adalah konsekuensi jabatan. Namun, sepanjang apa yang dikerjakan benar dan dipertanggungjawabkan, politikus PDIP ini menyebut akan jalan terus.
Sementara itu, Gus Miftah mengakui tidak mudah menjadi pribadi yang disukai banyak orang.
Terpenting dari semuanya, kata Gus Miftah, harus adil menempatkan segala sesuatu secara proporsional sesuai dengan tempatnya.
"Adil tidak harus sama, karena ujiannya pun berbeda-beda. Maka ujian bagi pemimpin dan bagi rakyat tentunya berbeda,” paparnya.
Gus Miftah juga menyebut, semakin tinggi jabatan seseorang, maka akan semakin kencang terpaan angin yang datang.
“Kenapa hidup ini banyak ujian? Karena Tuhan mau menguji di antara kalian siapa yang lebih baik amalnya. Ingat, Tuhan itu adil. Saat Dia memberikan masalah besar, tandanya ingin mempersiapkan kita untuk jadi orang yang besar,” pungkas Gus Miftah.(gir/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: