Yoofix Siap Dampingi Tenaga Terampil Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - PT Yoofix Indonesia sebagai perusahaan digital yang menyediakan jasa perawatan rumah menyadari bahwa dalam menghasilkan solusi digital memerlukan komitmen dan legitimasi dari pihak-pihak yang kredibel demi keamanan customer.
Karena itu, Yoofix menggandeng Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk memastikan setiap mitra memiliki kompetensi yang memenuhi standar dalam memberikan pelayanan di bidang jasa perawatan dan instalasi AC, pipa/leding, kelistrikan, pengecatan, serta kontrol hama.
Selain itu, seluruh tenaga kerja di Indonesia wajib memiliki sertifikasi kerja dalam menghadapi era pasar bebas 2020.
Yoofix berkomitmen mendistribusikan kesempatan yang ada di pasar agar setiap lapisan masyarakat mendapat manfaat dari perkembangan teknologi sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya.
“Distribute the market opportunity not disrupt. Kalau hanya terfokus pada disruptive strategy untuk menguasai pasar, maka era digital ini hanya akan membesarkan pihak-pihak dengan modal besar dan memperlebar kesenjangan,” kata Kepala bagian Strategis Yoofix Nazim Machresa, Rabu (24/10).
Salah satu bentuk komitmen Yoofix untuk tidak mengganggu keseimbangan pasar adalah dengan menghindari persaingan harga yang tidak sehat seperti subsidi.
“Sudah jelas bahwa subsidi itu mengacaukan ekuilibrium pasar. Jika diterapkan oleh perusahaan bermodal besar, akan menciptakan persaingan yang tidak sehat. Tentunya menimbulkan ketidakpastian bagi semua pihak, baik bagi mitra maupun customer, karena tidak ada yang tahu sampai kapan Perusahaan tersebut mampu memberikan subsidi,” tambah Nazim.
Dengan mematok tarif Rp 150 ribu per empat jam, Yoofix menghargai jasa teknisi sebagai tenaga ahli yang semestinya dihargai per unit waktu.