Zainudin Bersimbah Darah, Jempol Hilang, Badan Penuh Sayatan
Kedua, 10 luka sabetan di tangan kiri yang diduga akibat tangkisan benda tajam. Kemudian, di tangan kanannya juga ditemukan tanda-tanda tangkisan, sedangkan ibu jarinya putus dan tidak ditemukan.
Di jaket abu-abu yang melekat di tubuh korban, tepatnya di saku kirinya, ditemukan 5 butir subscriber identity module (SIM) card.
Melihat kondisi tubuh korban, adanya tanda-tanda penganiayaan jelas terlihat. Misalnya, dari tiga titik ceceran darah sejauh 15 meter.
Bahkan, ada indikasi gerakan dari jarak 25 meter sebelum mayat terlentang di tempat kejadian perkara (TKP).
Olah TKP pun dilakukan oleh anggota Polsek Kedungkandang dan Koramil Kedungkandang. Setelah itu, mayat dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) untuk dilakukan otopsi.
Di kamar mayat, Ruliawati, pemilik usaha roti tempat Zainuddin bekerja, sudah menunggu mayat tersebut dengan haru.
Ruliawati merupakan warga Jalan Ranugrati Gang 1, Kecamatan Kedungkandang. ”Rencananya, dia malam ini (tadi malam 30/8) pulang ke Madura,” ujarnya.
Ruliawati menyatakan, korban aslinya adalah warga Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang, Madura. Menurut Ruliawati, Zainuddin sudah menyiapkan sebuah handphone (HP) hadiah untuk adiknya. HP tersebut dibeli pada hari Senin (28/8).