326 WNI Perempuan dan Anak Terasosiasi Teroris Hidup Terkatung-katung di LN
jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 326 warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan perempuan dan anak-anak, hidup terkatung-katung di luar negeri.
Mereka merupakan bagian dari WNI yang terasosiasi dengan kelompok teroris di luar negeri atau Foreign Terrorist Fighter (FTF).
Pemulangan mereka kembali ke Indonesia masih menimbulkan pro dan kontra terkait aspek hukum, proses deradikalisasi serta kemauan politik.
"Hingga saat ini masih terus muncul pro dan kontra terkait pemulangan atau repatriasi perempuan dan anak terasosiasi FTF," ujar psikolog forensik Zora A Sukardi.
Dia mengatakan hal tersebut dalam diskusi bertajuk 'Repatriasi dalam Penanganan Perempuan dan Anak Terasosiasi Foreign Terrorist Fighter (FTF)'.
Diskusi diselenggarakan Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) di Jakarta, Selasa (5/9).
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) saat ini ada sekitar 300 WNI perempuan dan anak yang berada di kamp-kamp di Suriah timur.
Mereka terdiri dari 181 perempuan dan 145 anak.