6 Kiat Konsumsi Sushi agar Tetap Aman bagi Kesehatan
"Ikan mentah beku yang diperjualbelikan harus berada pada suhu -15 derajat Celsius selama minimal tiga hari, supaya bisa menghancurkan sebagian besar parasit tersebut," ujar juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics di New York, Malina Malkani, RDN, seperti dikutip di The Healthy.
2. Pilih ikan yang kandungan merkurinya lebih rendah
Manusia memang bukan “laboratorium berjalan” yang bisa dengan mudah mengidentifikasi kandungan merkuri pada ikan. Meski demikian, Anda tetap bisa mengurangi risiko paparan merkuri yang berbahaya bagi kesehatan dengan mengonsumsi ikan yang lebih kecil, seperti salmon atau cod.
Sebaliknya, Malkani mengatakan, sebaiknya batasi atau hindari ikan berukuran besar seperti swordfish, hiu, dan makerel.
3. Hindari terlalu banyak kecap asin
Rasanya ada yang kurang kalau sushi belum dicelupkan ke mangkuk kecap asin, bukan? Sayangnya, bumbu yang satu ini punya kandungan natrium yang tinggi. Satu sendok makan kecap asin dapat memiliki hingga 1.024 miligram natrium.
The American Heart Association merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 2.300 miligram natrium dalam sehari. Jika lebih dari itu, Anda berisiko mengalami penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi.
4. Batasi tempura
Seperti telah disinggung dr. Alvin sebelumnya, udang goreng atau tempura adalah salah satu jenis sajian sushi yang harus benar-benar dibatasi. Ini karena satu porsi tempura mengandung hampir 1.600 kalori, yang mana 60 persen di antaranya berasal dari minyak yang tidak sehat.
Baiknya hindari juga tempura sayuran atau apa pun yang digoreng dengan metode deep frying.
5. Perhatikan porsi
Meski tersaji dalam ukuran yang kecil, Anda tetap tidak dianjurkan untuk mengonsumsi sushi secara berlebihan, misalnya menyantap sepuasnya di restoran berkonsep all-you-can-eat. Karena bagaimanapun juga, sushi menggunakan nasi putih yang mengandung kalori. Bila konsumsinya berlebihan, Anda pun terancam mengalami kegemukan atau obesitas.