60 Detik Mampu Tembakkan 3.000 Peluru
Melalui uji manual, berkali-kali senjata api dilempar dari ketinggian 3 meter.
Bila tidak mengalami kerusakan sama sekali, senjata itu berarti tergolong tahan banting.
Rangkaian uji coba tersebut tidak boleh dilewatkan. Sebab, setiap senjata api yang dibawa prajurit TNI-AD harus tahan segala medan.
Ketentuan itu juga berlaku untuk setiap amunisi yang melengkapi senjata api.
Laboratorium Dislitbangad punya seksi khusus yang bertugas menguji ketahanan amunisi. Yakni, seksi uji biologi kimia.
Lokasi pengujian amunisi di bawah kendali Kepala Seksi Uji Biologi Kimia Laboratorium Dislitbangad Mayor Inf Hartugianto masih sekompleks dengan lokasi pengujian senjata api.
Peralatan yang digunakan untuk uji amunisi tersebut masih sederhana. Hanya berupa oven dan alat timbang.
Namun, pengujian terbilang luar biasa. Setiap amunisi yang dibeli TNI-AD harus tahan dipanaskan dalam oven dengan suhu 95 derajat Celsius. Tahap itu harus dilakukan lebih dari sepuluh hari.