Ahmad Basarah: Alumni Kelompok Cipayung Mendukung Jokowi Mengambil Langkah Terbaik
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PA GMNI Ahmad Basarah menyatakan alumni Kelompok Cipayung mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil segala langkah terbaik bagi bangsa Indonesia. Terlebih keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi politik hukum di negara ini.
Menurut Basarah, Presiden Jokowi memiliki basis legalitas dan legitimasi yang kuat untuk melakukan segala hal yang terbaik untuk melindungi bangsa dan segenap tumpah darah Indonesia termasuk dari bahaya dan ancaman pandemi Covid 19.
"Inilah momentum yang tepat bagi bangsa Indonesia untuk membuktikan bahwa jiwa gotong royong sebagai intisari dari Pancasila sebagai ideologi yang hidup dan bekerja di tengah bangsanya sendiri," ujar Ahmad Basarah yang juga Wakil Ketua MPR dalam Renungan HUT Kemerdekaan RI ke-76 di Jakarta, Rabu (18/8).
Kegiatan yang digelar organisasi alumni Kelompok Cipayung itu dihadiri oleh pendiri Kelompok Cipayung Akbar Tanjung dan para pimpinan nasional Forum Alumni Kelompok Cipayung yang terdiri dari Korps Alumni HMI (KAHMI), Ikatan Alumni PMII (IKA PMII), Persatuan Alumni GMNI (PA GMNI), Forum Komunikasi Alumni PMKRI (Forkoma PMKRI) dan Perkumpulan Senior GMKI (PS GMKI).
Menteri Sekretaris Negara Pratikno selaku keynote speaker di forum itu mengatakan pandemi Covid-19 merupakan momentum yang menguji, mengajarkan, dan mengasah rakyat Indonesia, sekaligus memperkuat kemandirian dan mempererat soliditas bangsa.
Pratikno menjelaskan pembelajaran dari pandemi Covid-19 yakni meneguhkan kepublikan bangsa Indonesia yang sangat jauh lebih penting dari urusan pribadi. Ungkapan No-one is safe until everyone is safe, katanya, sangat tepat untuk memperjelas pentingnya kepublikan.
Dalam konteks Indonesia, lanjut mantan rektor UGM itu, komitmen kepublikan ditunjukkan dengan perlunya gotong royong, semangat koperasi, dan berbagai hal lainnya yang digerakkan secara bersama-sama.
"Tidak bisa lagi mengatasi pandemi dengan hanya mengandalkan langkah-langkah privat atau pribadi," kata Pratikno.