Ahok Ajak Lulung Bicara Empat Mata
Dijawab ahok. “Kalau rasis saya akan lawan pendemo sampai mati. Terima kasih sudah tidak rasis. Karena saya juga tidak suka dengan orang rasis,” kata Ahok.
“Bapak juga jaga omongannya jangan sembarangan bilang tolol. Jangan kayak gitu. Pak Ahok lebih dulu ngomong rasis dengan mengatakan "emang itu tanah moyang lu",” timpal Lulung.
“Iya iya. Saya tahu Jakarta memang lebih banyak orang pintar. Kita ketemu biar masalah selesai, tidak panjang, stop berargumen, sekali lagi lebih baik kita ketemu berdua untuk bicara serius,” kata Ahok.
“Iya. Oke,” jawab Lulung. Percakapan keduanya selesai. Pendemo lantas pamitan dan Ahok membagi-bagikan kartu nama.
Sebelumnya di hadapan perwakilan pendemo, Ahok pun berjanji akan mengurangi pernyataannya yang kasar seperti mengucapkan kalimat kampret ataupun komunis.
Sekadar diketahui, belasan ormasi, kemarin mendatangi kantor Balaikota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Mereka mendesak ingin bertemu dengan Ahok sebagai Wakil Gubernur Jakarta yang suka sembarangan berbicara di media dan menuding ada oknum DPRD yang menjadi beking PKL di Pasar Tanah Abang.
Keinginan pendemo untuk ketemu Ahok pun akhirnya diterima Ahok. Hanya lima perwakilan pendemo yang bisa dipersilahkan masuk untuk menemui Ahok di ruang rapat kerjanya.
Akhirnya pedemo pun meninggalkan Balaikota setelah Ahok menyepakati berdamai dengan Lulung setelah keduanya berbicara lewat telepon disaksikan perwakilan pendemo. (pes)