Akbar Alamsyah Meninggal Dunia, Apa yang Sesungguhnya Terjadi?
"Karena lari untuk menyelamatkan diri, tentunya perilaku massa saat dibubarkan kan panik, tidak melihat kanan dan kiri, apa pun yang di depannya diinjak, ditendang, yang penting bisa menyelamatkan diri," kata Argo.
Sekitar pukul 01.30 WIB tim dari kepolisian melakukan penangkapan terhadap para perusuh yang melakukan perusakan fasilitas umum. "Jam 01.30 WIB ada anggota AKP Rango yang bertugas di Jakbar (Jakarta Barat), dia menemukan seorang laki-laki tergeletak di trotoar," kata Argo.
Argo menjelaskan kondisi di sekitar ditemukan pria tanpa identitas tersebut bisa dikatakan berantakan, seperti layaknya lokasi kericuhan, ada batu, batako, berbagai macam benda yang berserakan di mana-mana.
"Kemudian anggota membantu, menolong laki-laki yang tergeletak di trotoar itu, kita bawa ke Polres Jakarta Barat dengan perusuh yang ditangkap. Kita bawa dengan kendaraan ke Polres Jakarta Barat," ujarnya.
Setibanya di Jakarta Barat, lanjut Argo, polisi mendata semua perusuh yang ditahan dan pada pukul 03.00 WIB setelah didata, Urkes Polres Jakarta Barat memberikan pertolongan medis kepada laki-laki yang kemudian diketahui bernama Akbar Alamsyah.
Pukul 07.55 WIB, Akbar dirujuk ke rumah sakit terdekat, yakni RS Pelni. Lalu pada 27 September, sekitar pukul 18.00 WIB dirujuk ke Kramat Jati untuk dilakukan perawatan sekitar tiga hari. Lalu pada 30 September Akbar dirujuk ke RSPAD untuk dirawat.
"Pada 10 Oktober, setelah dilakukan perawatan, Akbar dinyatakan meninggal. Kami dari Polri ikut belasungkawa dan berduka cita, semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Argo.
Kombes Argo Yuwono membenarkan bahwa Akbar ditetapkan sebagai tersangka meski dalam kondisi koma. Penetapan Akbar sebagai tersangka didasarkan pada keterangan sejumlah saksi yang mengatakan Akbar diduga terlibat dalam penyerangan terhadap aparat.