Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anak-Anak Muslim Komunitas Punk Berdakwah lewat Punkajian

Dulu Sarang Copet, Kini Rumah Pertobatan

Jumat, 21 Mei 2010 – 08:16 WIB
Anak-Anak Muslim Komunitas Punk Berdakwah lewat Punkajian - JPNN.COM
PUNKAJIAN- Acara Punkajian yang diadakan Punk Muslim setiap malam Jumat dihadiri sebagian anggota Punk Klender. Foto: Agus Wirawan/Jawa Pos

Pengamen yang dikenal dengan nama Ambon tersebut mengatakan, banyak punk jalanan yang tidak konsisten. Mereka rata-rata bukan lagi pencinta musik punk, melainkan hanya ikut-ikutan mode. Anehnya, sebagian besar menganggap gaya hidup ala sosialis komunis itu sebagai ideologi. "Saking sosialisnya, ada cewek (punk jalanan, Red) yang dipakai bersama-sama," ungkapnya.

Punk muslim yang lain, Iip Kiswaryadi, menyatakan bosan hidup di jalanan. Bertahun-tahun laki-laki 27 tahun yang akrab dipanggil Otoy itu menjadi target operasi (TO) polisi karena sering menodong dengan sasaran etnis tertentu. "Polisi sudah bosan cari saya. Sebab, nggak ada duitnya. Maka, saya bergabung di sini untuk mencari kehidupan yang lebih tenang," terang dia.

"Lingkungan saya yang lama susah maju," sambungnya. Kini seks bebas, obat-obatan terlarang, serta aktivitas mencopet dan menodong tidak lagi menjadi bagian dari kehidupan penghuni rumah singgah Sanggar Oedix. (*/c11/cfu)

BERBEKAL ilmu agama pas-pasan, penghuni rumah singgah Sanggar Oedix, Pulo Gadung, berdakwah kepada kelompok punk jalanan. Mereka adalah kelompok

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News