Anak Bung Karno, Ali Sadikin dan Lantai Dansa
Pinta berlaku. Seolah enggan beranjak pulang, hadirin pun kembali menempati tempat duduknya, termasuk Bang Ali Sadikin.
Sebuah lagu bertajuk Mau Kemenong, juga karya Guruh Irianto Soekarno Putra pun mengalun.
"Lagu ini tentang ajojing dan diskotik di Jakarta. Mereka pun bernyanyi sambil berajojing," begitu Hayat menggambarkan kemeriahan itu malam.
Penampilannya malam itu tak disangka-sangka. Padahal Swara Maharddhika baru saja dibentuk selang bulan sebelumnya (Maret 1977).
Mereka pelajar-pelajar dari SMAN 4, SMAN 7, SMA Taman Sunda Kelapa, SMAN 9, SAM Satria, dan SMP Kanisius.
Sambil bernyanyi dan berajojing, seorang gadis turun panggung dan mengajak Bang Ali ke lantai dansa.
Tanpa ada yang mengomandoi, satu persatu muda-mudi penampil malam itu turun panggung sambil terus berajojing.
Tak kuasa menahan hentak-alunan musik, para hadirin yang tadinya hanya menggoyang-goyang kaki di tempat duduknya, berdiri dan ikutan ajojing. Maka bertambah riuhlah suasana malam itu.