Anak Korban Bencana Masih Trauma
Selasa, 31 Maret 2009 – 08:38 WIB
Trauma bencana, menurut dia, butuh mekanisme perbaikan mental yang baik. Karena kondisi bencana dapat memicu mental yang buruk. Rasa takut yang berlebihan, putus asa dan tidak memiliki orientasi bakal memiliki citra diri dari korban bencana.
“Mereka harus dibantu. Melepaskan trauma bencana harus menjadi prioritas bagi anak-anak, selain masalah kesehatan,” ujarnya saat mengujungi lokasi penampungan bencana di FK Hukum UMJ, Ciputat.
Krisis center itu, terang Seto, yang juga menjadi korban banjir bandang itu merupakan lembaga yang dibentuk atas kerjasama Departemen Sosial dan Komnas Anak. Para tenaga psikolognya berasal dari Himpunan Sarjana Psikologi Indonesia (HPSI). Semua psikolognya telah berpengalaman menangani korban bencana.