Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Anak Panah dari Al Hikmah

Oleh Dahlan Iskan

Sabtu, 22 Desember 2018 – 05:25 WIB
Anak Panah dari Al Hikmah - JPNN.COM
Dahlan Iskan di Lebanon. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Mary sendiri juga menyimpan surat-surat Gibran. Semua. Yang semula akan dia bakar. Lantaran isinya. Dan romansanya.

Tapi Mary tidak emosi. Mengerti akan nilai histori. Diserahkan semua surat itu. Semua. Ke museum di Amerika.

Mary pun meninggal. Di tahun 1964.

Tentu sebagian surat itu juga ada di museum Bhasarre. Saya melihatnya. Ditaruh di dalam kaca.

Tapi 90 persen isi museum itu karya lukisnya. Yang 90 persen karya lukis itu obyeknya wanita. Dan 90 persen wanita itu tanpa busana. Baik satu wanita dengan satu pria.

Atau satu wanita dengan beberapa pria. Atau beberapa wanita dengan satu pria. Atau satu wanita sendirian.

Gibran sangat beruntung. Saat kecil. Saat dijemput ibunya. Dibawa ke Amerika. Setelah ayahnya masuk penjara.

Ayah yang apoteker itu. Ayah yang gila judi itu. Ayah yang ditinggalkan istri ke Amerika itu.

Peti mati itu tiba dari New York tahun 1932. Setahun setelah kematian penyair dunia itu. Peti kayu di dalamnya. Peti baja di luarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News