ASDP Cetak Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah, Capai Rp 585 Miliar
"Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,66%, dan Debt to Equity 0,21x," tuturnya.
Selain itu, pada 2022 ASDP juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp 1,101 triliun, tumbuh sebesar 39% dari 2021 sebesar Rp 791 miliar.
Hal ini menunjukan perusahaan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang semakin baik dari tahun ke tahun.
Selain itu, manajemen juga terus melakukan akselerasi dan perkuatan bisnis perseroan.
Salah satunya fokus dalam penerapan bisnis model yang memperkuat pertumbuhan anorganik dan juga pelaksanaan kerja sama strategis dengan pihak eksternal.
"Salah satu proyek kerja sama pembangunan kawasan proyek Bakauheni Harbour City, lalu pengoperasian pelabuhan, dan juga kolaborasi bisnis lainnya. Ini sebagai wujud komitmen bahwa ketika pandemi Covid-19 pada 2020, ASDP bukan hanya fokus menekan BOPO (rasio antara beban dengan pendapatan operasi), tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis perusahaan untuk terus tumbuh," terang ira.(chi/jpnn)