Assad Sudah Menang, Buat Apa Gunakan Senjata Kimia?
jpnn.com - Keterlibatan Amerika Serikat, Inggris dan Prancis dalam perang Syria didasari tuduhan bahwa Presiden Bashar Al Assad menggunakan senjata kimia untuk membunuhi rakyatnya sendiri. Namun, seperti yang pernah terjadi dalam perang Iraq sekitar 15 tahun lalu, klaim tersebut bisa jadi palsu.
Keraguan itulah yang dirasakan pensiunan jenderal dan pakar militer Inggris, Jonathan Shaw. Dalam sebuah wawancaran dengan stasiun televisi Sky News, dia mempertanyakan tuduhan tiga negara bersekutu itu.
"Apa motif yang memicu Syria menggunakan senjata kimia saat ini?" tanyanya.
Menurut Shaw, sangat janggal pasukan Assad menggunakan senjata kimia sekarang. Pasalnya, mereka sudah dalam posisi menang perang setelah pasukan pemberontak menyerah di Ghouta Timur dan Douma.
Kemenangan rezim Assad pun secara terbuka diakui sejumlah petinggi Amerika Serikat, termasuk Presiden Donald Trump.
"Kepala CENTCOM Jenderal Votel berkata kepada Kongres beberapa hari lalu bahwa Assad telah memenangkan perang ini dan mereka perlu menghadapi itu. Kemudian bukankah Anda mendengar pernyataan Trump pada minggu lalu bahwa Amerika telah selesai dengan ISIS dan mereka akan segera keluar dari perang Syria," beber Shaw.
Anehnya, saat Shaw masih membeberkan analisanya, tiba-tiba sang pembawa berita menghentikan wawancara. Tanpa penjelasan, perempuan bernama Samantha itu meminta maaf dan mengatakan bahwa percakapan harus diakhiri.
Sejauh ini Pemerintah Syria bersikeras mereka tidak pernah menggunakan senjata kimia di Douma. Hal senada juga disuarakan sekutu Assad, Rusia dan Iran.