Australia Yakin Jokowi Datang Membawa Hadiah
Lombok Treaty merupakan "hadiah" bagi Indonesia, karena hingga saat ini banyak pihak menuding Australia tidak menghormati kedaulatan RI dan dituduh mengompori kemerdekaan Papua Barat.
Kedatangan Presiden Jokowi kali ini bisa jadi sebuah "hadiah" untuk Australia, lewat kesepakatan perjanjian perdagangan bebas bernama IA-CEPA atau 'Indonesia - Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement'.
Sebelum Pemilu di Indonesia tahun lalu, IA-CEPA sudah ditandatangani oleh menteri terkait dari kedua negara.
Proses ratifikasi perjanjian ini di tingkat parlemen telah rampung dilakukan di sisi Australia, namun terhenti di sisi Indonesia, karena parlemen hasil Pemilu baru terbentuk dan adanya keberatan atas sejumlah aspek dalam perjanjian ini.
Hanya beberapa hari sebelum Presiden Jokowi bertolak ke Australia, tepatnya Selasa kemarin (4/2), Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui IA-CEPA untuk ditetapkan dalam undang-undang.
"Kesembilan fraksi dapat menyetujui RUU tentang Pengesahan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia - Australia untuk selanjutnya dibawa ke pembicaraan tingkat II dalam Rapat Paripurna untuk disahkan menjadi UU," ujar Wakil Ketua Komisi VI Gde Sumarjaya Linggih.
Rapat Paripurna DPR RI dijadwalkan berlangsung hari ini (6/2) dan diperkirakan IA-CEPA akan mendapat persetujuan.