Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Awas, Merkuri Dapat Meracuni Sumber Pangan

Rabu, 22 Desember 2021 – 06:36 WIB
Awas, Merkuri Dapat Meracuni Sumber Pangan - JPNN.COM
Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya Kementerian LHK, yang juga Presiden Konvensi COP-4 Minamata Rosa Vivien Ratnawati (kedua kanan), Dokter Ratih Sari (kedua kiri), Praktisi Food Combining Erikar Lebang (kiri) dipandu moderator Prita Laura dalam webinar tentang bahaya merkuri di Jakarta, Selasa (21/12/2021). Foto: KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Merkuri adalah unsur kimia dan merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup.

Unsur tersebut banyak ditemukan di sekitar kita, mulai dari peralatan sehari-hari, produk kecantikan, bahkan dalam sejumlah kasus terdapat pada makanan.

Untuk mengampanyekan bahaya merkuri dan langkah-langkah pencegahannya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) menggelar diskusi "Waspada Merkuri," yang digelar secara daring di Jakarta, Selasa (21/12/2021).

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati menyebutkan merkuri berasal dari berbagai macam sumber, mulai dari emisi ulang hingga aktivitas manusia seperti Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK), produksi besi serta limbah peralatan merkuri.

Unsur tersebut, berpotensi meracuni masyarakat, dan mengganggu kesehatan.

"Merkuri yang dilepaskan ke lingkungan dari sumber alami dan aktivitas manusia, dapat memasuki media lingkungan. Senyawa tersebut akan tetap berada dalam siklus merkuri di lingkungan yakni air, udara dan tanah, sampai benar-benar terbuang dari sistem melalui penguburan di sedimen laut dalam atau sedimen danau, dan melalui penjebakan atau entrapment ke dalam senyawa mineral stabil," ujar Rosa Vivien Ratnawati.

Vivien mengatakan merkuri juga bisa meracuni sumber pangan. Pencemaran tersebut bisa terjadi antara lain jika ada ladang padi yang lokasinya tidak jauh dari aktivitas PESK yang menggunakan unsur merkuri.

Selain itu, ikan yang hidup di ekosistem yang tercemar merkuri juga bisa tercemar.

Merkuri dapat meracuni sumber pangan. Pencemaran tersebut bisa terjadi antara lain jika ada ladang padi yang lokasinya tidak jauh dari aktivitas PESK yang menggunakan unsur merkuri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close