Ayah dan Anak Imigran El Salvador Tewas Mengenaskan dalam Perjalanan ke Amerika
jpnn.com, MEXICO CITY - Rosa Martinez kini hanya bisa memeluk boneka kesayangan sang cucu, Valeria, itu. Menciumi baunya, sembari tak henti-henti terisak.
"Saya sudah mengingatkan Alberto agar tetap di sini. Tak usah ke Amerika Serikat," kata perempuan yang tinggal di San Martin, El Salvador, itu kepada Associated Press. Alberto Martinez Ramirez adalah anak lelaki Rosa, ayah Valeria.
Pada Senin pagi waktu setempat (25/6), ribuan kilometer dari San Martin, di Sungai Rio Grande yang memisahkan Negara Bagian Tamaulipas, Meksiko, dengan Negara Bagian Texas Amerika Serikat, ayah dan anak itu ditemukan meninggal.
Dalam kondisi yang sungguh merobek hati. Valeria yang masih berusia 23 bulan itu berada di dalam kaus Alberto. Tangannya lunglai merangkul leher sang ayah. Terbujur di sisi Matamoros, Meksiko. Foto mereka diabadikan fotografer harian La Jornada Julia Le Duc.
Mereka tewas dalam upaya menyeberang ke tanah harapan: AS. Sedangkan sang istri, Tania Vanessa Avalos, harus menyaksikan horor pada Minggu siang (24/6) itu dari tepi Rio Grande sisi Meksiko. Kala sang suami dan buah hati tak berdaya dihajar arus sungai, timbul tenggelam, sampai akhirnya baru bisa ditemukan keesokan harinya.
"Alberto nekat menyeberangi sungai karena frustrasi," kata Avalos sembari terisak.
Keluarga kecil itu sudah meninggalkan negara mereka, El Salvador, sejak 3 April lalu. Mereka berharap bisa menjadi imigran di AS dan memiliki kehidupan yang lebih baik. Namun, selama dua bulan mereka terjebak di tempat penampungan yang terletak di Tapachula, Meksiko.
Alberto merasa frustrasi karena tidak bisa mengajukan suaka secepatnya. Sejak adanya karavan pengungsi dari negara-negara Amerika Tengah, arus masuk ke AS dibatasi.