Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Baby Rivona, Pengidap HIV/AIDS yang Getol Berjuang Semangati Teman Senasib

Lega, Anak Tak Tertular meski Suami Positif

Jumat, 28 Oktober 2011 – 00:08 WIB
Baby Rivona, Pengidap HIV/AIDS yang Getol Berjuang Semangati Teman Senasib - JPNN.COM
PENGABDIAN: Baby Rivona, aktivis dari Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) saat ditemui di kantornya di Menara Topas, Jakarta Pusat. Foto: Thomas Kukuh/Jawa Pos
 

"Setelah lebih dari 18 bulan, saya tes pakai ELISA lagi. Ternyata juga negatif. Sebab, setelah lebih dari 18 bulan, sistem kekebalan tubuh mereka sudah mandiri, tidak ikut ibu yang mengandung dia," jelasnya.

 

Treatment untuk memiliki anak negatif HIV, kata Baby, sudah berkembang jauh. Dulu, cara untuk memiliki anak negatif diatur ketat. Di antaranya, harus melalui caesar dan tidak boleh disusui ibu ODHA. Sekarang perkembangan medis membuatnya lebih mudah. Proses kelahiran bisa dilakukan secara alamiah.

 

Di beberapa daerah, ungkap Baby, banyak ODHA hamil yang tidak terselamatkan. Mereka biasanya tidak sadar bahwa dirinya terjangkit HIV dan baru sadar saat kehamilan berusia enam bulan. Saat janin sudah hendak lahir itulah mereka baru menjalani terapi ARV. Sayangnya, terapi telat dan ibu maupun janin meninggal. "Dokter juga tidak mau berisiko mengeluarkan bayi karena janin masih kecil," katanya.

 

Pengalaman berbeda dimiliki rekan Baby lainnya. Suaminya negatif, tapi istrinya positif HIV. Istri tersebut hamil dan ingin memiliki bayi. Namun, karena konsumsi ARV tidak rutin sekaligus tidak disiplin menjaga kesehatannya, ibu dan janin akhirnya meninggal.

Masa lalu yang kelam membuat Baby Rivona terjangkit HIV/AIDS. Namun, itu tak membuat dirinya putus asa. Dia tetap menjalani hidupnya dengan semangat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close