Banjir Lahar Dingin Merapi Membawa Berkah Buat Seorang Pelajar
Tampak juga anak-anak yang statusnya masih pelajar tanpa sungkan membantu kedua orang tuanya menambang.
Nah, Sutopo menambang pasir bersama kedua orang tua beserta adiknya yang masih duduk di kelas IX salah satu SMP di Klaten.
Dia bangun pagi buta dan pukul 04.00 sudah sampai di Kali Woro. Meski bertubuh kurus namun tanpa lelah dia memindahkan pasir-pasir itu ke ember dengan sekop lalu dibawa ke bak truk.
Memang sejak pembelajaran sekolah dilakukan secara daring, Sutopo bisa lebih leluasa membantu orang tuanya menambang di Kali Woro sejak pandemi tahun lalu.
Dia menambang sejak pagi hingga siang hari. Sedangkan pada sore hingga malam hari dia fokus belajar maupun mengerjakan tugas dari sekolah.
“Dulu ketika masih masuk sekolah paling membantu bapak dan ibu setiap hari Minggu dan pada waktu libur saja. Sekarang, sudah hampir setahun ini setiap hari saya juga ikut menambang,” ucap Sutopo yang masih duduk di kelas XII salah satu SMK di Klaten ini, seperti dikutip dari Radar Solo.
Saat banjir lahar dingin Merapi belum terjadi, biasanya dia menambang di daerah Segadung, Desa Sidorejo.
Namun kali ini di sekitar Sabo Dam 1, Karangbutan, Desa Sidorejo. Atau sekitar 9 km dari puncak Merapi.