Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Barito Utara Diproyeksikan Menjadi Lumbung Jagung di Kalteng

Minggu, 01 Juli 2018 – 12:32 WIB
Barito Utara Diproyeksikan Menjadi Lumbung Jagung di Kalteng - JPNN.COM
Lahan jagung di Barito Utara. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BARITO UTARA - Jagung saat ini merupakan komoditas yang didorong oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah sebagai komoditas startegis penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Salah satunya di Kabupaten Barito Utara yang menargetkan 2020 mendatang menjadi sentra atau lumbung jagung di Kalimantan Tengah.

Jagung bisa dijadikan komoditas unggulan di Kabupaten Barito Utara, lantaraan permintaan pasar cukup tinggi dan harganya saat ini berkisar Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta per ton. Apalagi, luas lahan yang tersedia di Kabupaten Barito Utara masih relatif cukup banyak demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Barito Utara, Setia Budi saat menerima kunjungan tim Upsus BPTP Kalteng dalam rangka optimalisasi Luas Tambah Tanam (LTT).

Menurutnya harga jual jagung yang cukup tinggi ditingkat petani ( Rp 3.000 hingga Rp. 3.200/per kilogramnya) juga mendorong masyarakat di sana berani melakukan alih fungsi lahan perkebunan karet untuk ditanami dengan jagung.

Alasannya karena rendahnya harga komoditas karet saat ini selain itu telah terbukanya pasar untuk jagung, yang membuat masyarakat sangat bergairah untuk membuka lahan dengan tanaman jagung.

Kabupaten Barito Utara juga tercatat sebagai daerah pemasok jagung terbesar di Kalteng dan Kalsel, khususnya untuk kebutuhan bahan baku pakan ternak di PT Comfeed di Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.

Saat mengunjungi salah satu sentra pengembangan jagung di desa Rimba Sari kecamatan Teweh Tengah Tim Upsus BPTP Kalteng menyaksikan begitu luas nya hamparan lahan yang telah dibuka masyarakat untuk tanam jagung. Menurut Sutarno, 48, di desanya sudah hampir 100 ha lahan yang dialihfungsikan masyrakat dari lahan perkebunan menjadi lahan pangan yang ditanami jagung.
Lebih lanjut disampaikan oleh Setia Budi. Pada tahun 2018 ini ada sekitar 1.650 hektar lahan untuk pengembangan jagung yang tersebar di 9 kecamatan dan sekitar 1.200 hektar untuk.pengembangan padi gogo pada Musim Tanam (MT) Oktober maret 2018/2019.

Untuk mendukung upaya tersebut menurut Budi, Pemda Barito Utara memperoleh bantuan dari Pemerintah Pusat berupa tiga unit alat berat berupa dua Ekskavator dan satu Buldozer yang digunakan membuka lahan untuk pengembangan jagung, padi gogo serta jalan usaha tani.

Sementara itu BPTP Kalteng siap mendukung peningkatan produksi jagung dan padi di lahan kering Barito Utara dengan memperkenalkan teknologi budidaya dan penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) Jagung Bima URI 19 dan BIMA URI 20, varietas NASA 29 dan teknologi Largo super (Larikan Padi Gogo Super).

Kabupaten Barito Putra, Kalteng, ditargetkan menjadi lumbung jagung pada 2010 mendatang dan bisa menjadi komoditas unggulan di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News