Bawa 360 Pebisnis ke Jakarta, Mendag Australia Tawarkan Kerjasama Multi-Bidang
Saat ditanya peserta konferensi yang mengeluhkan stagnasi hubungan dagang Australia-Indonesia, Menteri Robb menjawab, "Hubungan dagang yang stagnan bisa jadi disebabkan karena kita bersaing mendapatkan pasar yang sama dan memproduksi barang yang sama. Karena itu, kita harus lebih menyelaraskan kerjasama. Kita perlu untuk saling menghormati, saling jujur dan memiliki hubungan yang terus terang."
Luncurkan 'buku putih' kerjasama ekonomi yang kompetitif
Dalam kesempatan yang sama di Yogyakarta, Menteri Robb sekaligus meluncurkan laporan berjudul 'Succeeding Together' (sukses bersama), laporan setebal 92 halaman yang berisi potensi kerjasama saling menguntungkan bagi kedua negara.
Studi berjudul 'Succeeding Together' yang berisi potensi kerjasama Australia-Indonesia.
Studi yang disusun oleh Australia-Indonesia Centre bekerjasama dengan ANZ dan Pwc ini fokus pada 4 sektor peluang kerjasama Indonesia-Australia, yakni produk hewan, tekstil/fesyen, pemrosesan makanan serta logistik.
Indonesia adalah mitra dagang Australia terbesar ketiga di Asia Tenggara, sementara Australia adalah investor terbesar ke-11 Indonesia. Dengan studi ini diharapkan Indonesia dan Australia bisa memaksimalkan kerjasama dan meningkatkan keuntungan di antara keduanya.
"Hubungan dengan Indonesia sungguh fundamental. Studi ini menjadi peluang untuk memaksimalkan kerjasama kita," utaranya.
Mengakhiri kunjungannya ke Yogyakarta, Menteri Robb menyempatkan diri naik dokar keliling Malioboro bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson.